Manfaatkanlah Waktu sebaik-baiknya karena Waktu Tak Akan Pernah Terulang

WIB WITA WIT

Pemuda Bertanya Jam Berapa Sekarang?



Hati-hati klo nanya "JAM BERAPA SEKARANG?"

Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak disampingnya, "Jam berapa sekarang Pak ? "

Sungguh diluar dugaan , si Bapak diam saja , menoleh pun tidak. Mengira sang bapak tidak mendengar, pemuda tsb. mengulanginya sampai 3 kali, namun si Bapak diam tidak bergeming sedikitpun.

Merasa kesal , si pemuda akhirnya mencolek bapak tsb. dan berkata "Saya heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya ??, apa sih susahnya" katanya sambil melengos.

Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab , kita pasti ngomong-ngomong soal ini , soal itu , terus nanti kita jadi akrab"

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, "Lalu apa salahnya kalau kita akrab ?"

Si bapak menjawab "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama -sama , terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang , nanti dia pasti menawarkan kamu mampir kerumah, nanti kamu mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya, kemudian kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya."

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia bertanya "Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama ?"

Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab "Masalahnya anak muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA , BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA ?? "

Lho ? ..... jadi jam berapa sekarang, Pak ?
[Read More...]


Melihat Waktu



Sebuah jam melekat erat di salah satu dinding rumahku. Bentuknya bundar dan terbingkai indah dengan garis merah yang tebal. Jarum panjang kecil merah itu bergerak maju tanpa henti, pelan namun pasti. Dia terus maju sampai ajalnya tiba dan ketika dia diberikan sebuah ruh yang baru, dia pun mulai lagi berjalan maju ke depan dan ke depan, tidak pernah ke belakang.

Waktu. Dua belas angka yang ada dalam sebuah jam waktu terlihat begitu jelas. Putaran jarumnya yang pasti adalah waktu. Detik, lalu menit, lalu jam, lalu hari, lalu minggu, bulan, windu dan seterusnya.

Sudah satu jam aku melihat jarum merah itu berputar dengan diam tanpa gerak. Mataku tertuju pada setiap detik bunyi yang dikeluarkan jarum itu. Sangat pasti dan jelas. Dan waktuku terbuang tanpa apa-apa.

Ungkapan mereka tentang waktu; 24 jam itu kurang, waktu itu berjalan cepat, waktu itu emas dan sebagainya. Adalah merupakan ungkapan bukan tanpa alasan. Benar adanya jika waktu itu emas, karena di setiap detik itu adalah kesempatan. Jika waktu itu berjalan cepat, itu karena kita lupa waktu. Padahal waktu itu berjalan perlahan dan pasti tanpa henti. Jika 24 jam itu kurang dalam sehari, tidak benar.  Karena 24 jam itu takaran paling seimbang yang Allah berikan, hanya saja kita tidak bisa membaginya dengan baik.

Melihat waktu. Lihatlah sekelilingmu! Teman sebayamu, yang dulu duduk berdampingan di bangku sekolahmu, sekarang sudah beristri, sudah berkerja dengan rajinnya, sudah berpenghasilan, sudah membangun rumah dan seterusnya. Dinding rumahmu, yang sekarang tidak sekuat dulu, warnanya yang telah memudar, dan kayunya pun sudah melapuh. Wajah ayahmu, yang dulu muda sekarang bertambah kerut di dahi dan pipinya, ototnya yang kuat dulu sekarang berkurang kuatnya, rambutnya yang hitam dulu sekarang putih merona. Tidakkah ini waktu? Waktu yang telah berlalu.

“Sebaik-baik umur adalah yang panjang lagi bermanfaat.” Pernah dengar ungkapan ini? Rasulullah yang mengatakan ini. Kita sering berdoa, ya Allah panjangkanlah umurku. Dengan alasan, kebaikanku masih sedikit, tanggung jawabku belum tunai, dan lain-lain. Takut mati, tidak perlu jika umur yang telah kita jalani penuh dengan manfaat. Berbeda halnya mereka yang selalu meminta umur panjang tapi tidak memanfaatkan umurnya dengan sebaik-baiknya.

Waktu, sudah berapa waktu kita yang telah berlalu dan menjadi abu?  Mengucapkan satu sholawat hanya membutuhkan kurang lebih 4 detik. Mengucapkan tasbih, subhanallah hanya 2 detik. Begitu pula takbir, tahmid, dan lainnya. Sayangnya, kita terperdaya oleh bisikan syetan dan kawan-kawan. Padahal satu ucapan subhanallah itu adalah sebuah kebaikan. Sebuah kebaikan itu ganjarannya berlipat 10 sampai pada 700 ganjaran. Kurang lalai apa kita?

Iya, duduklah dengan manis, tidurlah sepanjang hari di atas singgasanamu yang fana, hisap terus rokokmu sambil ditemani kopi panas, berbicaralah kesana-kemari dan tertawalah sekeras-kerasnya. Anggaplah waktumu itu panjang dan masih ada hari esok untuk berbenah. Siapa yang tahu sepuluh menit yang akan datang nyawa kita sudah tidak bersama kita lagi? Seorang mukmin itu selalu siap untuk mati, kapanpun dimanapun. Mari kita tutup umur kita dengan kebaikan.(http://evinurliza.blogspot.com/2012/08/melihat-waktu.html)
[Read More...]


Categories

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2011 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors